Demam Pasca Imunisasi DPT pada Anak: Penyebab, Pengelolaan, dan Kapan Harus Khawatir

Retno Susanti

Pengenalan Imunisasi DPT

Imunisasi DPT adalah vaksinasi penting yang diberikan kepada anak-anak untuk melindungi mereka dari tiga penyakit serius: Difteri, Pertusis (batuk rejan), dan Tetanus. Vaksin ini biasanya diberikan dalam lima dosis pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 15-18 bulan, dan 4-6 tahun.

Mengapa Demam Terjadi?

Demam setelah imunisasi DPT adalah reaksi umum yang terjadi karena sistem imun anak sedang bekerja untuk membangun kekebalan terhadap penyakit tersebut. Ini adalah tanda bahwa vaksin sedang efektif.

Mengidentifikasi Demam

Demam biasanya didefinisikan sebagai suhu tubuh di atas 38°C. Orang tua dapat memeriksa suhu anak dengan termometer digital melalui mulut, ketiak, atau rektal untuk mendapatkan pembacaan yang akurat.

Penanganan Demam di Rumah

Jika anak mengalami demam ringan, beberapa langkah yang dapat dilakukan di rumah antara lain:

  • Memberikan pakaian yang nyaman dan tidak terlalu tebal.
  • Menjaga hidrasi dengan memberikan banyak cairan.
  • Memberikan obat penurun demam seperti asetaminofen atau ibuprofen setelah berkonsultasi dengan dokter.

Kapan Harus Khawatir?

Orang tua harus waspada jika anak mengalami gejala berikut setelah imunisasi:

  • Demam tinggi di atas 40,5°C.
  • Kejang.
  • Kesulitan bernapas.
  • Tanda-tanda reaksi alergi seperti bengkak di wajah atau kesulitan bernapas.
  • Menangis tidak terkendali selama lebih dari 3 jam.
    Dalam kasus ini, anak harus segera dibawa ke dokter atau rumah sakit.

Pertimbangan Sebelum Imunisasi

Tidak semua anak cocok dengan vaksin DPT. Beberapa kondisi kesehatan tertentu mungkin memerlukan penundaan atau penyesuaian dosis vaksin. Orang tua harus mendiskusikan riwayat kesehatan anak dengan dokter sebelum imunisasi.

Sumber dan Referensi

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi situs web Halodoc atau berbicara langsung dengan dokter melalui fitur chat di aplikasi mereka. Mereka dapat memberikan saran medis yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi anak Anda.

BACA JUGA:   Pentingnya Imunisasi Polio pada Masa Pertumbuhan Anak

Also Read

Bagikan: