Mengatasi Gondongan pada Ibu Menyusui: Panduan Aman dan Efektif

Siti Hartinah

Gondongan, atau parotitis, merupakan infeksi virus yang menyerang kelenjar parotis, kelenjar ludah terbesar yang terletak di pipi, di bawah telinga. Penyakit ini sangat menular dan ditandai dengan pembengkakan pada satu atau kedua sisi wajah. Meskipun umumnya penyakit masa kanak-kanak, gondongan dapat terjadi pada orang dewasa, termasuk ibu menyusui. Pengobatan gondongan pada ibu menyusui memerlukan perhatian khusus karena keamanan obat-obatan harus dipertimbangkan terhadap dampaknya pada bayi yang disusui. Artikel ini akan membahas berbagai aspek penanganan gondongan pada ibu menyusui, mulai dari gejala hingga pilihan pengobatan yang aman.

Gejala Gondongan pada Ibu Menyusui

Gejala gondongan pada ibu menyusui umumnya sama dengan pada kelompok usia lainnya. Namun, penting untuk mengenali gejala-gejala tersebut agar dapat memperoleh perawatan yang tepat dan tepat waktu. Gejala-gejala tersebut dapat meliputi:

  • Pembengkakan pada satu atau kedua sisi wajah: Ini merupakan gejala yang paling khas. Pembengkakan biasanya dimulai secara bertahap dan terasa nyeri tekan. Pembengkakan dapat terjadi secara tiba-tiba dan mencapai puncaknya dalam waktu 2-3 hari.
  • Demam: Demam ringan hingga sedang sering menyertai pembengkakan. Suhu tubuh dapat mencapai 38-40 derajat Celcius.
  • Nyeri dan kekakuan pada rahang: Karena pembengkakan kelenjar parotis, mengunyah dan membuka mulut dapat menjadi sulit dan menyakitkan.
  • Sakit kepala: Sakit kepala ringan hingga sedang juga dapat terjadi.
  • Kelelahan dan malaise: Ibu menyusui mungkin merasa lelah, lemah, dan lesu.
  • Anoreksia: Kehilangan nafsu makan merupakan gejala umum yang dialami oleh penderita gondongan.
  • Nyeri otot: Nyeri otot dan nyeri tubuh juga dapat terjadi.

Pada beberapa kasus, gondongan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti meningitis, ensefalitis, atau bahkan infertilitas pada pria. Oleh karena itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala di atas, terutama jika disertai dengan demam tinggi atau gejala neurologis.

BACA JUGA:   Bolehkah Busui Makan Tengah Malam? Menilik Kebutuhan Nutrisi dan Kesehatan

Pengobatan Gondongan pada Ibu Menyusui: Prioritas Keamanan Bayi

Tidak ada obat antivirus spesifik untuk gondongan. Pengobatan gondongan berfokus pada manajemen gejala dan pencegahan komplikasi. Pada ibu menyusui, prioritas utama adalah memastikan keamanan bayi. Oleh karena itu, pilihan pengobatan harus dipertimbangkan secara hati-hati. Sebagian besar obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi gejala gondongan pada orang dewasa, seperti obat pereda nyeri dan antipiretik (penurun panas), umumnya dianggap aman untuk ibu menyusui.

Obat-obatan yang Aman untuk Ibu Menyusui dengan Gondongan

Beberapa obat yang umum digunakan untuk meredakan gejala gondongan dan umumnya aman bagi ibu menyusui meliputi:

  • Paracetamol (Acetaminophen): Paracetamol merupakan pilihan yang aman dan efektif untuk mengurangi demam dan nyeri. Obat ini diekskresikan dalam jumlah kecil ke dalam ASI, dan tidak ada bukti efek samping yang signifikan pada bayi. Ikuti dosis yang dianjurkan oleh dokter atau petunjuk pada kemasan.
  • Ibuprofen: Ibuprofen juga dapat digunakan untuk mengurangi demam dan nyeri, tetapi penggunaannya perlu dipertimbangkan secara hati-hati. Meskipun sebagian besar aman, beberapa studi menunjukkan bahwa ibuprofen dapat mengurangi produksi ASI pada beberapa ibu. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan ibuprofen.
  • Kompres dingin: Mengompres area yang bengkak dengan kompres dingin dapat membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Kompres dingin sebaiknya dibalut dengan kain tipis dan diaplikasikan selama 15-20 menit beberapa kali sehari.
  • Istirahat yang cukup: Istirahat yang cukup sangat penting untuk membantu tubuh melawan infeksi dan memulihkan diri. Ibu menyusui perlu memastikan untuk mendapatkan tidur yang cukup dan menghindari aktivitas yang melelahkan.
  • Konsumsi cairan yang cukup: Minum banyak cairan, seperti air putih, jus, dan kaldu, sangat penting untuk mencegah dehidrasi, terutama jika disertai demam.
BACA JUGA:   Imunisasi Cacar Air Setelah Sembuh: Perlukah? Panduan Lengkap untuk Orang Tua

Pencegahan Komplikasi pada Ibu Menyusui dengan Gondongan

Meskipun gondongan umumnya merupakan penyakit yang ringan, beberapa komplikasi dapat terjadi, terutama pada ibu hamil atau ibu menyusui. Penting untuk memantau dengan cermat gejala-gejala dan mencari perawatan medis segera jika terjadi tanda-tanda komplikasi. Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain:

  • Meningitis: Peradangan pada selaput otak.
  • Ensefalitis: Peradangan pada otak.
  • Orchitis: Peradangan pada testis (pada pria).
  • Oophoritis: Peradangan pada ovarium (pada wanita).
  • Pancreatitis: Peradangan pada pankreas.
  • Tunduk pada infeksi bakteri sekunder: Pembengkakan kelenjar ludah dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri sekunder.

Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami demam tinggi, sakit kepala hebat, kekakuan leher, kesulitan bernapas, atau perubahan status mental.

Dukungan dan Perawatan selama Menyusui

Menyusui selama menderita gondongan dapat menantang, tetapi umumnya aman untuk dilanjutkan. Pembengkakan kelenjar parotis mungkin membuat menyusui terasa tidak nyaman. Beberapa tips untuk mempermudah menyusui selama menderita gondongan:

  • Posisi menyusui yang nyaman: Cobalah berbagai posisi menyusui untuk menemukan posisi yang paling nyaman.
  • Ekspresi ASI: Jika menyusui terasa terlalu menyakitkan, Anda dapat mengekspresi ASI dan memberikannya kepada bayi melalui botol atau cangkir.
  • Istirahat yang cukup: Istirahat yang cukup sangat penting untuk membantu tubuh memulihkan diri dan memproduksi ASI.
  • Nutrisi yang baik: Konsumsi makanan bergizi untuk mendukung produksi ASI dan sistem kekebalan tubuh.
  • Konsultasi dengan konselor laktasi: Jika mengalami kesulitan menyusui, konsultasikan dengan konselor laktasi untuk mendapatkan dukungan dan panduan.

Pentingnya Vaksinasi untuk Pencegahan Gondongan

Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) sangat efektif dalam mencegah gondongan. Vaksin ini direkomendasikan untuk semua anak dan dewasa yang belum divaksinasi. Vaksinasi merupakan cara yang paling efektif untuk melindungi diri dan orang lain dari gondongan. Jika Anda belum divaksinasi, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan vaksinasi MMR. Vaksinasi ini sangat penting, terutama bagi wanita yang merencanakan kehamilan.

BACA JUGA:   Apakah Flu Ibu Menyusui Menular ke Bayinya? Panduan Lengkap untuk Busui

Ingatlah bahwa informasi dalam artikel ini bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan konsultasi dengan profesional medis. Selalu konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis lainnya sebelum memulai atau mengubah pengobatan, terutama saat menyusui. Mereka dapat memberikan saran dan rekomendasi yang paling tepat berdasarkan kondisi kesehatan Anda dan bayi Anda.

Also Read

Bagikan:

Tags