Niat Aqiqah Anak Perempuan: Panduan Lengkap & Rukunnya

Ibu Nani

Aqiqah merupakan sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) dalam Islam yang dilakukan untuk memperingati kelahiran anak. Pelaksanaan aqiqah ini memiliki tata cara dan niat tersendiri, khususnya terkait dengan perbedaan jenis kelamin bayi. Artikel ini akan membahas secara detail tentang cara berniat aqiqah anak perempuan, termasuk rukun, sunnah, dan hal-hal yang perlu diperhatikan. Informasi yang disajikan bersumber dari berbagai referensi keislaman yang terpercaya.

1. Hukum Aqiqah dan Dalilnya

Aqiqah hukumnya sunnah muakkadah bagi anak laki-laki dan perempuan. Keutamaan aqiqah sangat ditekankan dalam ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, yang disembelih untuknya pada hari ketujuh, diberi nama, dan dicukur rambutnya.” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i).

Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya aqiqah sebagai bentuk syukur atas kelahiran anak dan sebagai penghapus dosa bagi bayi tersebut. Tidak ada perbedaan hukum aqiqah antara anak laki-laki dan perempuan, keduanya sama-sama dianjurkan untuk di aqiqahi. Meskipun hukumnya sunnah, melaksanakan aqiqah sangat dianjurkan mengingat keutamaannya yang besar. Keutamaan aqiqah antara lain sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, sebagai bentuk pembersihan dosa bayi, dan sebagai media untuk menjalin silaturahmi.

Perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan hanya terletak pada jumlah hewan yang disembelih, yakni dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Dawud:

“Untuk anak laki-laki dua ekor kambing dan untuk anak perempuan seekor kambing.”

Beberapa ulama juga berpendapat bahwa jika orang tua kesulitan untuk menyembelih dua ekor kambing untuk anak laki-laki, maka cukup menyembelih satu ekor kambing saja. Yang terpenting adalah niat dan kesungguhan dalam melaksanakan aqiqah.

BACA JUGA:   Makanan Busui yang Berpotensi Menyebabkan Sembelit pada Bayi

2. Niat Aqiqah Anak Perempuan: Lafadz dan Maknanya

Niat merupakan pondasi utama dalam setiap ibadah. Niat aqiqah anak perempuan sebaiknya diucapkan dengan khusyuk dan memahami maknanya. Tidak ada lafadz niat yang baku dan tetap, namun yang terpenting adalah niat yang tulus ikhlas karena Allah SWT. Berikut contoh lafadz niat aqiqah anak perempuan:

“Nawaitu an usyaddika an habibati (nama anak) bi hadzihil qurbāni lillahi taālā.”

Artinya: “Saya niat untuk menyembelih aqiqah untuk anak perempuanku (nama anak) dengan hewan qurban ini karena Allah Ta’ala.”

Atau bisa juga dengan lafadz yang lebih singkat dan sederhana:

“Saya niat aqiqah untuk anak saya (nama anak) karena Allah SWT.”

Lafadz yang penting adalah mengandung unsur niat untuk melaksanakan aqiqah karena Allah SWT dan menyebutkan nama anak yang akan di aqiqahi. Yang paling utama adalah keikhlasan hati dalam melaksanakan aqiqah ini.

3. Rukun Aqiqah Anak Perempuan

Rukun aqiqah terdiri dari beberapa hal penting yang harus dipenuhi agar aqiqah tersebut sah. Rukun aqiqah untuk anak perempuan antara lain:

  • Hewan aqiqah: Seekor kambing atau domba yang memenuhi syarat syar’i. Hewan tersebut harus sehat, tidak cacat, dan cukup umur untuk disembelih.
  • Penyembelihan: Hewan aqiqah harus disembelih sesuai dengan syariat Islam, yaitu dengan menyebut nama Allah SWT dan membaca takbir. Penyembelihan harus dilakukan oleh orang yang memahami tata cara penyembelihan syar’i.
  • Niat: Niat untuk ber aqiqah karena Allah SWT. Niat ini harus ada di hati sebelum proses penyembelihan dilakukan.
  • Anak yang diaqiqahi: Hewan aqiqah tersebut dikhususkan untuk anak perempuan yang baru lahir.

4. Sunnah-Sunnah Aqiqah

Selain rukun, terdapat juga sunnah-sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan dalam pelaksanaan aqiqah. Sunnah-sunnah ini akan semakin menambah kesempurnaan aqiqah. Sunnah aqiqah antara lain:

  • Waktu pelaksanaan: Waktu yang paling utama adalah pada hari ketujuh kelahiran bayi. Jika terlambat, bisa dilakukan pada hari ke-14 atau ke-21.
  • Mencukur rambut bayi: Rambut bayi dicukur dan beratnya ditimbang dengan emas atau perak yang disedekahkan kepada fakir miskin.
  • Memberi nama: Memberi nama yang baik dan memiliki makna yang positif kepada bayi.
  • Mengaqiqahi dengan kambing yang terbaik: Mengutamakan kambing yang terbaik dan sehat.
  • Menjamu tamu: Mengundang kerabat dan tetangga untuk makan bersama setelah aqiqah.
  • Mendoakan bayi: Mendoakan kebaikan untuk bayi yang diaqiqahi.
BACA JUGA:   Bingkai Foto Bayi Baru Lahir: Mengabadikan Momen Berharga Si Kecil

5. Persiapan Sebelum Melaksanakan Aqiqah

Sebelum melaksanakan aqiqah, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan untuk memastikan kelancaran acara tersebut. Persiapan tersebut meliputi:

  • Memilih hewan aqiqah: Memilih kambing atau domba yang sehat, tidak cacat, dan memenuhi syarat syar’i. Konsultasikan dengan pihak yang ahli dalam memilih hewan qurban.
  • Menentukan tempat penyembelihan: Menentukan tempat penyembelihan yang sesuai dengan syariat Islam dan hygiene.
  • Menentukan tukang jagal: Memilih tukang jagal yang ahli dan memahami tata cara penyembelihan syar’i.
  • Mengundang tamu: Mengundang kerabat, keluarga, dan teman dekat untuk hadir dalam acara aqiqah.
  • Mempersiapkan hidangan: Mempersiapkan hidangan untuk tamu yang hadir.

6. Pembagian Daging Aqiqah

Setelah hewan aqiqah disembelih, dagingnya dibagi-bagikan kepada kerabat, tetangga, dan fakir miskin. Pembagian daging aqiqah merupakan salah satu bagian penting dari pelaksanaan aqiqah. Sebagian daging aqiqah juga boleh dikonsumsi oleh keluarga sendiri. Dalam hal ini, hendaknya memperhatikan keadilan dan proporsi dalam pembagian daging aqiqah agar manfaatnya dapat dirasakan oleh banyak orang. Pembagian daging aqiqah ini juga merupakan salah satu bentuk ibadah sosial dan wujud kepedulian terhadap sesama. Distribusi yang merata dan adil akan semakin menambah keberkahan aqiqah. Jangan sampai pembagiannya mementingkan golongan tertentu, melainkan kepada mereka yang berhak menerimanya.

Semoga penjelasan di atas dapat membantu Anda dalam memahami cara berniat aqiqah anak perempuan. Ingatlah, yang terpenting dalam aqiqah adalah niat yang ikhlas karena Allah SWT dan melaksanakannya sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Semoga Allah SWT menerima aqiqah Anda dan memberikan keberkahan bagi keluarga Anda.

Also Read

Bagikan:

Tags