Ibu Menyusui Demam: Bolehkah Tetap Menyusui Bayi?

Dewi Saraswati

Demam pada ibu menyusui adalah situasi yang cukup umum dan seringkali menimbulkan kekhawatiran, terutama terkait dengan kelanjutan pemberian ASI. Banyak ibu bertanya-tanya apakah aman untuk terus menyusui bayi ketika mereka mengalami demam. Jawaban singkatnya adalah: biasanya, ya, aman untuk melanjutkan menyusui. Namun, penting untuk memahami penyebab demam, tingkat keparahannya, dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi.

1. Penyebab Demam pada Ibu Menyusui

Demam, ditandai dengan peningkatan suhu tubuh di atas 38°C, merupakan gejala, bukan penyakit itu sendiri. Berbagai kondisi dapat menyebabkan demam pada ibu menyusui, termasuk:

  • Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA): Pilek, flu, dan bronkitis merupakan penyebab demam yang paling umum. Virus-virus ini umumnya tidak ditularkan melalui ASI.
  • Mastitis: Infeksi pada jaringan payudara, seringkali terjadi pada ibu menyusui. Mastitis ditandai dengan demam tinggi, nyeri payudara, kemerahan, dan pembengkakan.
  • Infeksi saluran kemih (ISK): Infeksi pada kandung kemih atau ginjal juga dapat menyebabkan demam.
  • Infeksi lain: Sejumlah infeksi lainnya, seperti infeksi gigi, kulit, atau sistem pencernaan, dapat menyebabkan demam.
  • Demam postpartum: Demam ringan setelah melahirkan adalah hal yang umum dan biasanya disebabkan oleh perubahan hormonal. Namun, demam yang tinggi dan berlangsung lama perlu diperiksa oleh dokter.

Penting untuk mengidentifikasi penyebab demam agar dapat diberikan penanganan yang tepat. Mengabaikan penyebab demam dapat mengakibatkan komplikasi yang lebih serius. Konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan untuk memastikan diagnosis yang akurat.

2. Mengapa Menyusui Tetap Dianjurkan Saat Demam (Dalam Sebagian Besar Kasus)

ASI mengandung antibodi yang dapat melindungi bayi dari infeksi. Antibodi ini ditransfer melalui ASI, memberikan perlindungan imun pasif kepada bayi. Bahkan ketika ibu sakit, ASI tetap mengandung antibodi dan nutrisi penting yang dibutuhkan bayi. Oleh karena itu, melanjutkan menyusui saat demam umumnya dianjurkan, kecuali jika terdapat kontraindikasi tertentu dari dokter.

BACA JUGA:   Bolehkah Ibu Menyusui Minum Susu Bear Brand? Panduan Lengkap dan Rekomendasi Alternatif

Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa menyusui selama ibu sakit dapat membantu mengurangi risiko bayi terkena penyakit yang sama. Hal ini disebabkan oleh transfer antibodi spesifik yang melawan patogen penyebab penyakit ibu. Namun, penting diingat bahwa ini bukan jaminan dan bayi tetap dapat terinfeksi, meskipun risiko tersebut mungkin berkurang.

Lebih lanjut, menghentikan ASI secara tiba-tiba dapat menyebabkan peningkatan risiko dehidrasi pada bayi, terutama jika ibu mengalami demam tinggi dan tidak mampu memberikan cairan yang cukup. Oleh karena itu, menghentikan ASI tanpa konsultasi dokter bukanlah langkah yang bijaksana.

3. Kapan Harus Menghentikan Menyusui Sementara?

Meskipun menyusui umumnya direkomendasikan, ada beberapa kondisi di mana menghentikan menyusui sementara mungkin diperlukan. Hal ini biasanya dilakukan atas saran dokter dan hanya dalam situasi tertentu, misalnya:

  • Ibu menderita penyakit yang sangat menular yang dapat ditularkan melalui ASI: Beberapa penyakit infeksius, seperti HIV, tuberkulosis (TB) aktif yang tidak diobati, dan beberapa virus tertentu, dapat ditularkan melalui ASI. Dalam kasus-kasus seperti ini, dokter akan memberikan rekomendasi yang tepat terkait pemberian ASI. Metode alternatif pemberian makanan bayi akan dipertimbangkan.
  • Ibu menerima pengobatan yang tidak aman bagi bayi: Beberapa obat-obatan mungkin tidak aman bagi bayi yang disusui. Dokter akan mengevaluasi risiko dan manfaat pengobatan dan memberikan saran yang sesuai.
  • Ibu mengalami demam yang sangat tinggi dan membutuhkan perawatan medis intensif: Dalam situasi ini, fokus utama adalah pada perawatan ibu untuk memastikan kesehatannya. Pemberian ASI dapat ditunda sementara hingga kondisi ibu membaik.
  • Mastitis yang parah: Jika mastitis menyebabkan nyeri yang hebat dan tidak terkontrol, menghentikan menyusui sementara pada satu payudara yang terinfeksi dapat membantu mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan. Namun, biasanya hanya satu payudara yang perlu dihentikan sementara, payudara lainnya masih dapat tetap digunakan untuk menyusui.
BACA JUGA:   Aqiqah Anak Perempuan: Hukum, Jumlah Hewan Kurban, dan Tata Caranya

4. Cara Mengurangi Risiko Penularan pada Bayi Saat Menyusui

Meskipun risiko penularan melalui ASI relatif rendah untuk sebagian besar penyakit, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko lebih lanjut:

  • Menjaga kebersihan diri: Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air sebelum dan sesudah menyusui dapat membantu mencegah penyebaran infeksi.
  • Memakai masker: Jika ibu menderita ISPA, memakai masker saat menyusui dapat mengurangi risiko penyebaran virus melalui percikan air liur.
  • Menjaga bayi tetap terhidrasi: Memberikan cairan tambahan kepada bayi dapat membantu mendukung sistem kekebalan tubuhnya.
  • Memantau kondisi bayi: Awasi bayi untuk tanda-tanda penyakit, seperti demam, batuk, atau diare. Segera hubungi dokter jika bayi menunjukkan gejala penyakit.
  • Menggunakan pompa ASI jika diperlukan: Jika ibu merasa terlalu lemah untuk menyusui langsung, pompa ASI dapat digunakan untuk tetap memberikan ASI kepada bayi.

5. Perawatan Diri untuk Ibu Menyusui yang Demam

Saat ibu menyusui mengalami demam, prioritas utama adalah perawatan diri yang baik untuk mempercepat pemulihan. Berikut beberapa tips yang dapat diikuti:

  • Istirahat yang cukup: Istirahat yang cukup sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh yang kuat.
  • Minum banyak cairan: Dehidrasi dapat memperburuk demam. Minum banyak air, kaldu, atau jus untuk tetap terhidrasi.
  • Makan makanan bergizi: Makan makanan bergizi membantu mendukung sistem kekebalan tubuh.
  • Menggunakan obat pereda demam dan nyeri: Paracetamol (asetaminofen) umumnya aman untuk ibu menyusui. Hindari ibuprofen dan obat-obatan lain tanpa berkonsultasi dengan dokter.
  • Kompres dingin: Kompres dingin dapat membantu mengurangi demam dan rasa tidak nyaman.
  • Konsultasi dengan dokter: Konsultasi dengan dokter penting untuk menentukan penyebab demam dan mendapatkan perawatan yang tepat.

6. Dukungan dan Informasi Lebih Lanjut

Mengalami demam saat menyusui dapat menjadi pengalaman yang membuat khawatir. Mendapatkan dukungan dari keluarga, teman, dan tenaga kesehatan sangat penting. Jangan ragu untuk menghubungi dokter atau konselor laktasi untuk mendapatkan informasi dan dukungan lebih lanjut. Terdapat berbagai sumber informasi terpercaya di internet dan buku-buku tentang menyusui yang dapat membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang Anda miliki. Ingatlah bahwa menyusui adalah pengalaman yang sangat personal, dan apa yang terbaik untuk satu ibu mungkin berbeda untuk ibu lainnya. Komunikasi yang baik dengan dokter adalah kunci untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi.

Also Read

Bagikan:

Tags