Bayi prematur, yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu, memiliki sistem pencernaan dan kemampuan menghisap yang belum berkembang sempurna. Oleh karena itu, pemberian ASI pada bayi prematur memerlukan perhatian dan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan bayi cukup bulan. Jumlah ASI yang dikonsumsi dan cara pemberiannya harus disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan bayi. Tidak ada angka pasti berapa ml ASI yang harus diminum bayi prematur setiap kali menyusu, karena kebutuhan setiap bayi sangat individual. Artikel ini akan membahas secara detail mengenai pemberian ASI pada bayi prematur, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya, teknik pemberian, dan tanda-tanda bayi cukup minum.
Kemampuan Pencernaan dan Hisap Bayi Prematur
Sistem pencernaan bayi prematur masih belum matang. Lambung mereka berukuran kecil, dan kemampuan untuk mencerna dan menyerap nutrisi masih terbatas. Otot-otot mulut dan tenggorokan mereka juga belum berkembang sepenuhnya, sehingga refleks menghisap, menelan, dan bernapas belum sepenuhnya terkoordinasi. Hal ini menyebabkan bayi prematur sering mengalami kesulitan menyusu langsung dari payudara. Mereka mungkin cepat lelah, mudah tersedak, atau mengalami masalah pernapasan selama menyusui. Oleh karena itu, pemberian ASI awal mungkin perlu dilakukan melalui metode lain, seperti cangkir, sendok, atau sonde.
Faktor yang Mempengaruhi Jumlah ASI yang Dibutuhkan
Jumlah ASI yang dibutuhkan bayi prematur sangat bervariasi dan bergantung pada beberapa faktor, antara lain:
- Usia kehamilan: Bayi prematur yang lahir pada usia kehamilan lebih muda umumnya membutuhkan lebih sedikit ASI per pemberian dibandingkan dengan bayi prematur yang lahir mendekati usia kehamilan 37 minggu.
- Berat badan lahir: Bayi prematur dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memerlukan asupan kalori yang lebih tinggi untuk tumbuh dan berkembang. Namun, jumlah ASI yang diberikan harus tetap disesuaikan dengan kemampuan pencernaannya.
- Kondisi kesehatan: Bayi prematur dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung bawaan atau gangguan pernapasan, mungkin membutuhkan lebih banyak atau lebih sedikit ASI, tergantung pada kebutuhan energi dan kemampuan pencernaannya.
- Tingkat perkembangan: Seiring bayi prematur tumbuh dan berkembang, kemampuan menghisap dan menelan mereka akan meningkat. Hal ini akan memungkinkan mereka untuk mengonsumsi lebih banyak ASI per pemberian.
- Frekuensi pemberian: Bayi prematur biasanya disarankan untuk menyusu lebih sering, meskipun jumlahnya sedikit setiap kali, untuk memastikan mereka mendapatkan cukup nutrisi dan stimulasi untuk pertumbuhan.
Metode Pemberian ASI pada Bayi Prematur
Pemberian ASI pada bayi prematur dapat dilakukan melalui beberapa metode:
-
Menyusui langsung: Jika bayi mampu menghisap dan menelan dengan baik, menyusui langsung dari payudara merupakan metode yang ideal. Namun, frekuensi dan durasi menyusui harus disesuaikan dengan kondisi bayi. Posisi menyusui yang tepat dan bantuan dari konselor laktasi dapat sangat membantu.
-
ASI perah dengan cangkir/sendok: Metode ini cocok untuk bayi yang masih kesulitan menyusu langsung, namun sudah mampu mengkoordinasikan hisap dan menelan. ASI perah diberikan secara perlahan menggunakan cangkir atau sendok kecil. Metode ini memberikan kontrol yang lebih baik atas jumlah ASI yang diberikan dan memungkinkan pemantauan yang lebih mudah.
-
ASI perah dengan sonde: Untuk bayi prematur yang sangat kecil atau lemah, pemberian ASI perah melalui sonde (selang kecil yang dimasukkan ke dalam lambung) mungkin diperlukan. Metode ini memastikan bayi menerima nutrisi yang cukup tanpa harus bekerja keras untuk menyusu. Penggunaan sonde harus dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih.
Tanda-Tanda Bayi Prematur Cukup Minum
Menentukan apakah bayi prematur sudah cukup minum ASI membutuhkan ketelitian. Berikut beberapa tanda yang menunjukkan bayi cukup minum:
- Berat badan naik: Peningkatan berat badan secara konsisten merupakan indikator utama bahwa bayi mendapatkan cukup nutrisi.
- Jumlah popok basah dan kotoran: Jumlah popok basah dan kotoran yang cukup menunjukkan bahwa bayi terhidrasi dan mencerna ASI dengan baik.
- Aktivitas dan responsif: Bayi yang cukup minum biasanya aktif, responsif, dan memiliki warna kulit yang baik.
- Kenyang: Bayi yang cukup minum akan tampak tenang dan puas setelah menyusu, bukan rewel dan menangis terus menerus.
Peran Konselor Laktasi dan Tenaga Medis
Dukungan dari konselor laktasi dan tenaga medis sangat penting dalam memberikan ASI pada bayi prematur. Konselor laktasi dapat membantu ibu dalam:
- Memulai dan mempertahankan laktasi.
- Memilih metode pemberian ASI yang tepat.
- Menangani masalah menyusui seperti puting lecet atau produksi ASI yang kurang.
- Memberikan edukasi dan dukungan emosional.
Tenaga medis, seperti dokter anak dan perawat neonatologi, akan memantau kondisi bayi, menentukan jumlah ASI yang dibutuhkan, dan menyesuaikan metode pemberian ASI sesuai perkembangan bayi. Mereka juga akan memberikan edukasi kepada orang tua mengenai perawatan dan pemantauan bayi prematur.
Pentingnya Monitoring dan Penyesuaian
Jumlah ASI yang diberikan pada bayi prematur bukan angka yang tetap. Hal ini harus selalu dimonitor dan disesuaikan dengan perkembangan dan kondisi bayi. Kolaborasi yang erat antara orang tua, konselor laktasi, dan tenaga medis sangat penting untuk memastikan bayi prematur mendapatkan nutrisi yang optimal dan tumbuh dengan baik. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika Anda memiliki kekhawatiran tentang jumlah ASI yang dikonsumsi bayi Anda atau jika Anda melihat tanda-tanda dehidrasi atau malnutrisi. Setiap bayi unik dan membutuhkan pendekatan yang personal.