Makanan Penunjang Pemulihan Diare pada Bayi: Panduan Lengkap untuk Orang Tua

Retno Susanti

Diare pada bayi merupakan kondisi yang mengkhawatirkan bagi orang tua. Selain membuat bayi tidak nyaman, diare juga dapat menyebabkan dehidrasi yang berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat. Memberikan makanan yang tepat sangat penting dalam proses pemulihan, membantu mengembalikan cairan tubuh dan nutrisi yang hilang. Namun, penting untuk diingat bahwa pengobatan diare pada bayi harus selalu dikonsultasikan dengan dokter atau tenaga medis profesional. Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi tambahan, bukan sebagai pengganti saran medis profesional.

1. Pentingnya Rehidrasi Sebelum Mempertimbangkan Makanan Padat

Sebelum membahas jenis makanan yang tepat, hal terpenting yang harus diprioritaskan adalah rehidrasi. Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit secara signifikan, yang dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi bisa sangat berbahaya bagi bayi, bahkan mengancam jiwa. Oleh karena itu, langkah pertama dan terpenting adalah memberikan cairan yang cukup untuk mengganti cairan yang hilang.

Sumber cairan terbaik adalah Oralit (larutan elektrolit oral) yang direkomendasikan oleh WHO. Oralit mengandung gula dan garam dalam proporsi yang tepat untuk membantu tubuh menyerap cairan dan elektrolit secara efisien. Jangan memberikan minuman manis seperti jus atau soda, karena justru dapat memperburuk diare. Air putih juga bisa diberikan, tetapi Oralit lebih efektif karena mengganti elektrolit yang hilang. Frekuensi pemberian Oralit harus sesuai dengan petunjuk dokter atau sesuai dengan berat badan bayi. Perhatikan tanda-tanda dehidrasi seperti mata cekung, mulut kering, air mata sedikit atau tidak ada, dan penurunan jumlah popok basah. Jika dehidrasi parah, segera bawa bayi ke dokter.

Data dari berbagai sumber medis menekankan pentingnya rehidrasi sebelum memperkenalkan kembali makanan padat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berbagai organisasi kesehatan lainnya menyarankan penggunaan Oralit sebagai solusi rehidrasi utama. Penundaan pemberian makanan padat hingga diare mereda dan bayi sudah terhidrasi dengan baik akan membantu mencegah komplikasi lebih lanjut.

BACA JUGA:   Camilan Sehat untuk Si Kecil: Pilihan Terbaik untuk Bayi 10 Bulan

2. Mulai dengan Makanan Ringan dan Mudah Dicerna

Setelah bayi terhidrasi dengan baik dan diare mulai mereda, Anda dapat mulai memperkenalkan kembali makanan. Mulailah dengan makanan yang mudah dicerna dan rendah serat. Hindari makanan yang berlemak, manis, atau pedas. Berikut beberapa pilihan makanan yang cocok:

  • Air beras: Air rebusan beras memiliki sifat menenangkan dan dapat membantu mengurangi diare. Beras putih lebih mudah dicerna daripada beras merah. Pastikan untuk menyaring air beras sebelum diberikan pada bayi.
  • Pisang: Pisang mengandung kalium, elektrolit penting yang hilang selama diare. Pilih pisang yang matang dan lembut untuk memudahkan pencernaan. Berikan dalam jumlah sedikit dan pantau reaksi bayi.
  • Apel (tanpa kulit): Apel yang dikupas dan dihaluskan atau dibuat menjadi bubur apel dapat membantu mengganti cairan dan elektrolit. Hindari pemberian kulit apel karena kandungan seratnya yang tinggi.
  • Yogurt (plain): Yogurt plain (tanpa pemanis) mengandung probiotik yang dapat membantu menyeimbangkan bakteri baik dalam usus. Pilih yogurt yang rendah lemak dan tanpa pemanis tambahan. Pastikan bayi Anda tidak alergi terhadap produk susu.
  • Ubi jalar (kukus dan haluskan): Ubi jalar merupakan sumber karbohidrat kompleks yang mudah dicerna dan mengandung nutrisi penting. Kukus hingga lunak dan haluskan sebelum diberikan pada bayi.

3. Makanan yang Harus Dihindari Saat Bayi Diare

Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari selama bayi mengalami diare untuk mencegah iritasi lebih lanjut pada saluran pencernaan. Makanan ini antara lain:

  • Produk susu sapi: Beberapa bayi sensitif terhadap laktosa dalam susu sapi, yang dapat memperburuk diare. Jika bayi Anda menunjukkan gejala intoleransi laktosa, hindari produk susu sapi.
  • Makanan berlemak: Makanan berlemak sulit dicerna dan dapat memperparah diare. Hindari makanan seperti gorengan, makanan cepat saji, dan makanan berlemak tinggi lainnya.
  • Makanan manis: Makanan manis dapat memperburuk diare karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri dalam usus. Hindari permen, kue, dan minuman manis.
  • Makanan pedas: Makanan pedas dapat mengiritasi saluran pencernaan dan memperburuk diare. Hindari makanan pedas seperti sambal, cabai, dan rempah-rempah lainnya.
  • Makanan berserat tinggi: Meskipun serat penting untuk kesehatan, makanan berserat tinggi dapat memperburuk diare karena sulit dicerna. Hindari sayuran mentah, buah-buahan dengan kulit, dan biji-bijian.
BACA JUGA:   Tekstur Makanan Bayi 11 Bulan: Panduan Lengkap Menuju Makanan Keluarga

4. Perhatikan Reaksi Bayi terhadap Makanan

Saat memperkenalkan kembali makanan, perhatikan reaksi bayi terhadap setiap jenis makanan. Jika bayi mengalami peningkatan diare, muntah, atau ruam, segera hentikan pemberian makanan tersebut dan konsultasikan dengan dokter. Mulailah dengan memberikan sedikit makanan dan secara bertahap tingkatkan jumlahnya jika bayi menoleransi dengan baik.

5. Pentingnya Konsultasi dengan Dokter

Informasi di atas hanya bersifat umum dan tidak boleh menggantikan nasihat medis profesional. Jika diare bayi berlangsung lebih dari 24 jam, disertai demam tinggi, muntah hebat, atau tanda-tanda dehidrasi, segera bawa bayi ke dokter. Dokter dapat mendiagnosis penyebab diare dan memberikan pengobatan yang tepat. Beberapa kasus diare mungkin disebabkan oleh infeksi atau kondisi medis lainnya yang membutuhkan perawatan medis khusus.

6. Makanan Pendukung Setelah Diare Mereda

Setelah diare mereda dan bayi sudah pulih, Anda dapat secara bertahap kembali ke pola makan normal bayi sesuai dengan usianya. Pastikan untuk tetap memberikan makanan bergizi dan bervariasi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Lanjutkan memberikan makanan yang mudah dicerna dan kaya nutrisi, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan protein. Perhatikan perkembangan berat badan bayi dan konsultasikan dengan dokter jika ada kekhawatiran tentang pertumbuhannya. Memberikan makanan yang tepat dan memperhatikan kesehatan pencernaan bayi merupakan kunci untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Ingatlah selalu bahwa pencegahan lebih baik daripada pengobatan, pastikan bayi Anda mendapatkan nutrisi yang seimbang dan lingkungan yang bersih dan higienis untuk mencegah diare di masa mendatang.

Also Read

Bagikan:

Tags