Aqiqah Anak Perempuan Usia 2 Tahun: Hukum, Tata Cara, dan Hikmahnya

Sri Wulandari

Aqiqah merupakan sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) dalam Islam yang dilakukan untuk menyambut kelahiran seorang anak. Meskipun idealnya aqiqah dilakukan pada hari ketujuh kelahiran, terdapat beberapa kondisi yang memungkinkan pelaksanaan aqiqah diundur, termasuk pada usia dua tahun seperti yang akan dibahas dalam artikel ini. Memahami hukum, tata cara, dan hikmah di balik aqiqah, khususnya untuk anak perempuan yang baru di aqiqahkan di usia dua tahun, sangatlah penting bagi orang tua muslim.

Hukum Aqiqah Anak Perempuan Usia Dua Tahun

Hukum aqiqah secara umum adalah sunnah muakkadah. Artinya, sangat dianjurkan untuk melakukannya. Namun, kewajiban aqiqah tidak sekuat sholat lima waktu yang merupakan rukun Islam. Jika seseorang meninggal dunia tanpa melakukan aqiqah, ia tidak dianggap berdosa. Namun, melakukannya tetap sangat dianjurkan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas karunia seorang anak.

Terkait dengan aqiqah yang dilakukan pada usia dua tahun, hukumnya tetap sunnah muakkadah. Tidak ada dalil yang melarang aqiqah di usia tersebut. Keterlambatan aqiqah, entah karena berbagai alasan seperti keterbatasan ekonomi, kesibukan, atau ketidaktahuan, tidak membatalkan kewajiban aqiqah itu sendiri. Justru, melakukannya di usia dua tahun bahkan lebih baik daripada tidak sama sekali. Islam mengajarkan untuk senantiasa berbuat baik, dan aqiqah merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Beberapa ulama juga berpendapat bahwa keterlambatan aqiqah dapat diganti dengan sedekah, namun hal ini perlu dikaji lebih lanjut dengan referensi yang sahih. Pendapat tersebut tidak menghilangkan anjuran utama untuk tetap melaksanakan aqiqah.

Tata Cara Aqiqah Anak Perempuan Usia Dua Tahun

Tata cara aqiqah untuk anak perempuan usia dua tahun pada dasarnya sama dengan aqiqah yang dilakukan pada usia tujuh hari. Perbedaannya hanya terletak pada waktu pelaksanaannya. Berikut rincian tata caranya:

  • Hewan Kurban: Untuk anak perempuan, aqiqah dilakukan dengan menyembelih seekor kambing betina. Ini sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Kambing yang dipilih harus sehat, tidak cacat, dan memenuhi syarat syariat Islam.

  • Jumlah Hewan Kurban: Meskipun hanya satu kambing, jika orang tua mampu, mereka dianjurkan untuk menyembelih lebih dari satu kambing. Kemampuan ekonomi menjadi pertimbangan utama.

  • Penyembelihan: Penyembelihan hewan aqiqah harus dilakukan oleh orang yang ahli dan memahami tata cara syariat Islam. Proses penyembelihan harus dilakukan dengan bacaan basmalah dan doa. Hewan kurban harus disembelih dengan cara yang benar sesuai syariat.

  • Pembagian Daging: Daging aqiqah sebaiknya dibagikan kepada keluarga, kerabat, tetangga, orang miskin, dan fakir miskin. Sebagian dapat juga disimpan untuk dikonsumsi keluarga sendiri. Pembagian daging aqiqah ini merupakan salah satu bentuk berbagi kebahagiaan dan menebar kebaikan.

  • Doa dan Niat: Sebelum dan sesudah penyembelihan, sebaiknya diiringi dengan doa dan niat yang tulus ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Niat aqiqah harus dikhususkan untuk anak yang di aqiqahkan.

BACA JUGA:   Pantangan Makanan Ibu Menyusui: Panduan Lengkap & Terpercaya

Hikmah Aqiqah Anak Perempuan Usia Dua Tahun

Aqiqah memiliki berbagai hikmah yang sangat penting, baik bagi orang tua maupun anak yang di aqiqahkan, bahkan jika dilakukan pada usia dua tahun. Berikut beberapa hikmah tersebut:

  • Syukur kepada Allah SWT: Aqiqah merupakan bentuk rasa syukur yang mendalam kepada Allah SWT atas karunia seorang anak yang sehat dan selamat. Ini adalah bentuk ibadah yang menunjukkan ketaatan dan penghambaan kepada Allah.

  • Doa untuk Anak: Aqiqah merupakan sarana untuk mendoakan kebaikan dan keselamatan bagi anak agar senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan dijauhkan dari segala keburukan.

  • Menyebar Kebaikan: Pembagian daging aqiqah kepada fakir miskin dan orang yang membutuhkan merupakan bentuk amal jariyah yang akan terus mengalir pahalanya kepada orang tua dan anak yang di aqiqahkan.

  • Silaturahmi: Aqiqah menjadi momen yang baik untuk mempererat silaturahmi dengan keluarga, kerabat, dan tetangga. Ini dapat memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan.

  • Membersihkan Jiwa: Aqiqah juga dapat membersihkan jiwa orang tua dari hal-hal negatif dan memotivasi untuk menjadi orang tua yang lebih baik.

Pertimbangan Finansial dalam Aqiqah Terlambat

Keterlambatan aqiqah, seperti dalam kasus anak perempuan berusia dua tahun, sering kali disebabkan oleh kendala finansial. Banyak orang tua yang mungkin baru mampu menyelenggarakan aqiqah setelah beberapa waktu. Dalam hal ini, penting untuk memahami bahwa niat dan kesungguhan lebih diutamakan daripada kemampuan finansial yang melimpah. Yang terpenting adalah tetap berusaha untuk melaksanakan aqiqah meskipun dengan keterbatasan. Jika memang kemampuan finansial belum memungkinkan untuk menyembelih kambing, bisa dicari solusi alternatif seperti menabung terlebih dahulu atau meminta bantuan dari keluarga dan kerabat. Yang penting adalah tekad untuk tetap melaksanakan sunnah ini.

BACA JUGA:   Mengenali Ciri-Ciri Kehamilan Saat Menyusui: Panduan Komprehensif

Menyeimbangkan Tradisi dan Kesederhanaan

Aqiqah terkadang dikaitkan dengan acara besar dan mewah. Namun, Islam menganjurkan untuk tetap menjaga kesederhanaan dan menghindari pemborosan. Meskipun aqiqah merupakan momen yang penting dan patut dirayakan, sebaiknya tidak terjebak dalam hal-hal yang berlebihan. Fokus utama adalah pada pelaksanaan ibadah aqiqah itu sendiri, bukan pada pesta dan acara yang megah. Perlu diingat bahwa inti dari aqiqah adalah rasa syukur dan berbagi kebaikan, bukan pamer kemewahan. Sehingga, penting untuk menyeimbangkan antara tradisi dan kesederhanaan agar tetap sesuai dengan ajaran Islam.

Mengajarkan Nilai Aqiqah kepada Anak di Masa Depan

Mengajarkan nilai-nilai di balik aqiqah kepada anak di masa depan juga sangat penting. Dengan menjelaskan hikmah dan tujuan aqiqah, orang tua dapat menanamkan nilai-nilai syukur, berbagi, dan kepedulian sosial sejak dini. Anak akan mengerti bahwa aqiqah bukan hanya sekedar acara ritual, tetapi juga sebuah pembelajaran tentang nilai-nilai keislaman yang berharga. Pengalaman aqiqah yang dilakukan di usia dua tahun ini pun bisa menjadi cerita yang inspiratif bagi sang anak di masa mendatang. Dengan demikian, nilai-nilai positif dari aqiqah dapat diwariskan turun-temurun dalam keluarga.

Also Read

Bagikan:

Tags