Panduan MPASI Hari Pertama: Rekomendasi Kemenkes dan Persiapannya

Ibu Nani

Memulai Makanan Pendamping ASI (MPASI) merupakan momen penting bagi bayi dan orang tua. Kemenkes RI telah menerbitkan panduan yang bertujuan untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang optimal dan aman selama masa transisi ini. Artikel ini akan membahas secara detail mengenai rekomendasi MPASI hari pertama menurut Kemenkes, persiapan yang perlu dilakukan, serta menjawab beberapa pertanyaan umum seputar hal ini.

Kapan Waktu yang Tepat Memulai MPASI Menurut Kemenkes?

Kemenkes merekomendasikan pemberian MPASI dimulai pada usia 6 bulan (24 minggu), dengan catatan bayi telah menunjukkan tanda-tanda kesiapan. Tanda-tanda kesiapan ini meliputi:

  • Bayi mampu duduk dengan bantuan: Kemampuan ini membantu bayi mengontrol kepala dan leher, mengurangi risiko tersedak.
  • Bayi menunjukkan minat terhadap makanan: Bayi mungkin mulai memperhatikan orang lain makan atau mencoba meraih makanan.
  • Bayi mampu mengontrol gerakan lidah: Gerakan lidah yang refleks mendorong makanan keluar dari mulut akan mulai berkurang, memungkinkan bayi untuk menelan makanan dengan lebih efektif.
  • Bayi sudah mampu mengkoordinasikan mata, tangan, dan mulut: Ini menunjukkan kemampuan bayi untuk membawa makanan ke mulut dan memakannya.
  • Bayi sudah cukup berat badan: Bayi yang lahir dengan berat badan rendah mungkin memerlukan evaluasi lebih lanjut sebelum memulai MPASI. Berat badan ideal untuk memulai MPASI bervariasi berdasarkan usia dan kondisi kesehatan bayi. Konsultasikan dengan dokter anak untuk kepastian.

Penting untuk diingat bahwa usia 6 bulan hanyalah rekomendasi. Jika bayi belum menunjukkan tanda-tanda kesiapan di atas pada usia 6 bulan, tidak perlu dipaksakan. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi anak untuk menentukan waktu yang tepat bagi bayi Anda. Pemberian MPASI sebelum usia 6 bulan dapat meningkatkan risiko alergi dan masalah pencernaan.

BACA JUGA:   Pilihan Makanan Ringan Sehat dan Aman untuk Bayi Usia 1 Tahun

Jenis Makanan MPASI Hari Pertama yang Direkomendasikan

Hari pertama pemberian MPASI sangat krusial. Kemenkes menekankan pentingnya memulai dengan makanan yang teksturnya lembut, mudah dicerna, dan rendah risiko alergi. Berikut beberapa pilihan:

  • Bubur susu: Bubur susu dibuat dengan mencampur ASI atau susu formula dengan bubur beras halus yang sudah dimasak hingga lunak. Rasio ASI/susu formula dan bubur disesuaikan dengan kekentalan yang diinginkan. Mulailah dengan konsistensi yang sangat cair, seperti bubur yang hampir seperti susu.
  • Pure buah: Pilih buah-buahan yang dikenal rendah alergi seperti pisang, alpukat, dan pepaya. Haluskan buah tersebut hingga menjadi puree yang lembut dan mudah ditelan. Hindari buah-buahan yang memiliki tekstur berserat tinggi di awal pemberian MPASI.
  • Pure sayuran: Sayuran seperti wortel, kentang, dan labu kuning merupakan pilihan yang baik. Kukus atau rebus sayuran tersebut hingga lunak, kemudian haluskan menjadi puree. Mulailah dengan satu jenis sayuran terlebih dahulu sebelum mencoba kombinasi.

Jumlah makanan yang diberikan pada hari pertama sangat sedikit, hanya satu sendok teh atau beberapa sendok makan saja. Tujuannya adalah untuk mengenalkan bayi pada rasa dan tekstur makanan baru, bukan untuk memenuhi kebutuhan kalori harian. Amati reaksi bayi terhadap makanan yang diberikan.

Cara Memberikan MPASI Hari Pertama dengan Aman

Keselamatan bayi harus menjadi prioritas utama. Berikut beberapa tips dalam memberikan MPASI hari pertama:

  • Berikan di tempat yang nyaman: Pastikan bayi berada dalam posisi duduk tegak dan nyaman saat makan.
  • Awasi bayi dengan ketat: Jangan pernah meninggalkan bayi sendirian saat makan.
  • Perhatikan tanda-tanda alergi: Amati munculnya ruam, gatal-gatal, muntah, diare, atau kesulitan bernapas setelah pemberian MPASI. Jika muncul reaksi alergi, segera hentikan pemberian makanan tersebut dan konsultasikan dengan dokter.
  • Bersihkan tangan dan peralatan makan: Jaga kebersihan tangan dan peralatan makan untuk mencegah kontaminasi.
  • Perkenalkan satu jenis makanan baru setiap beberapa hari: Ini membantu mengidentifikasi potensi alergi.
  • Jangan menambahkan garam, gula, atau penyedap rasa: Bayi tidak membutuhkan tambahan garam, gula, atau penyedap rasa dalam MPASI.
BACA JUGA:   Panduan Lengkap Makanan Pendamping ASI Bayi 4 Bulan

Menu MPASI Hari Pertama: Contoh dan Variasi

Berikut beberapa contoh menu MPASI hari pertama yang bisa Anda coba:

  • Hari 1: 1 sendok teh bubur susu (ASI/sufor + bubur beras halus)
  • Hari 2: 1-2 sendok teh pure pisang
  • Hari 3: 1-2 sendok teh pure wortel
  • Hari 4: 1-2 sendok teh bubur susu (ASI/sufor + bubur beras halus) + 1/2 sendok teh pure alpukat

Ingatlah bahwa ini hanyalah contoh, dan Anda dapat menyesuaikan menu sesuai kebutuhan dan preferensi bayi. Penting untuk selalu memperhatikan respon bayi terhadap setiap jenis makanan yang baru diperkenalkan. Jika bayi menunjukkan tanda-tanda alergi atau ketidaknyamanan, segera hentikan pemberian makanan tersebut dan konsultasikan dengan dokter.

Menyiapkan MPASI Hari Pertama: Tips dan Trik

Membuat MPASI di rumah memiliki banyak keuntungan, salah satunya adalah kontrol atas bahan-bahan yang digunakan. Berikut tips menyiapkan MPASI hari pertama:

  • Pilih bahan makanan segar dan berkualitas: Pastikan bahan makanan yang digunakan segar, bersih, dan terbebas dari pestisida.
  • Cuci dan bersihkan bahan makanan dengan benar: Cuci bahan makanan secara menyeluruh sebelum diolah.
  • Olah makanan dengan cara yang tepat: Rebus, kukus, atau tumbuk makanan hingga teksturnya lembut dan mudah ditelan.
  • Simpan MPASI dengan benar: Simpan MPASI sisa dalam wadah kedap udara di lemari es dan konsumsi dalam waktu 24 jam.

Konsultasi dengan Dokter dan Ahli Gizi

Selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi anak sebelum memulai MPASI, terutama jika bayi memiliki riwayat alergi, masalah kesehatan tertentu, atau berat badan yang kurang ideal. Mereka dapat memberikan panduan yang lebih personal dan memastikan bahwa bayi mendapatkan nutrisi yang tepat. Mereka juga dapat membantu Anda dalam mengatasi masalah yang mungkin timbul selama masa transisi ini. Jangan ragu untuk bertanya dan meminta nasihat dari para profesional kesehatan ini. Mereka adalah sumber informasi yang paling terpercaya mengenai nutrisi dan kesehatan bayi Anda.

Also Read

Bagikan:

Tags