Bayi 11 Bulan Suka Melepeh Makanan: Penyebab, Solusi, dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Dewi Saraswati

Bayi usia 11 bulan sedang dalam tahap perkembangan yang pesat, termasuk perkembangan motorik halus dan kemampuan makan. Namun, seringkali para orang tua menghadapi tantangan berupa bayi yang suka melepeh makanan. Perilaku ini, meskipun terlihat menjengkelkan, sebenarnya normal dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Memahami penyebabnya adalah kunci untuk mengatasi masalah ini dengan efektif dan sabar. Artikel ini akan membahas berbagai penyebab bayi 11 bulan suka melepeh makanan, serta solusi dan hal-hal yang perlu diperhatikan oleh para orang tua.

1. Perkembangan Motorik Halus yang Belum Sempurna

Salah satu penyebab utama bayi 11 bulan suka melepeh makanan adalah karena perkembangan motorik halus mereka yang masih belum sempurna. Pada usia ini, kemampuan koordinasi mata-tangan dan otot-otot mulut masih dalam tahap belajar. Bayi masih berlatih mengontrol gerakan lidah, rahang, dan otot pipi untuk mengunyah dan menelan makanan dengan efektif. Mereka belum terampil dalam mengendalikan jumlah makanan yang masuk ke mulut dan seringkali kesulitan mengatur agar makanan tidak keluar kembali.

Lepeh makanan bisa berupa refleks alami atau ketidakmampuan untuk mengontrol makanan di dalam mulut. Bayi mungkin belum mampu mengunyah dengan baik, sehingga makanan yang bertekstur keras atau lembek pun bisa terlepeh. Proses belajar ini membutuhkan waktu dan kesabaran. Jangan memaksa bayi untuk makan lebih banyak atau lebih cepat. Biarkan mereka makan dengan kecepatannya sendiri dan fokus pada proses belajarnya. Berikan pujian dan dorongan positif saat mereka mencoba makan dengan baik, meskipun mungkin masih banyak yang terlepeh.

2. Eksplorasi Sensorik: Menjelajahi Tekstur dan Rasa

Bayi 11 bulan juga menggunakan mulutnya untuk mengeksplorasi dunia di sekitarnya. Mereka belum sepenuhnya memahami fungsi makanan sebagai sumber nutrisi. Bagi mereka, makanan adalah sesuatu yang baru dan menarik untuk dijelajahi melalui indera peraba, rasa, dan bahkan bau. Melepeh makanan bisa menjadi bagian dari proses eksplorasi sensorik ini. Bayi mungkin melepeh makanan karena mereka ingin merasakan tekstur makanan tersebut di tangan atau mencium aromanya sebelum memakannya.

BACA JUGA:   Makanan Padat untuk Bayi: Panduan Lengkap untuk Nutrisi Optimal Si Kecil

Berikan berbagai jenis makanan dengan tekstur dan rasa yang berbeda untuk membantu bayi mengeksplorasi sensoriknya. Namun, pastikan makanan tersebut aman dan mudah dikunyah atau dilumatkan sesuai dengan kemampuan bayi. Jangan terlalu khawatir jika sebagian besar makanan terlepeh selama proses eksplorasi ini. Yang penting adalah bayi mencoba makanan baru dan belajar tentang berbagai tekstur dan rasa.

3. Ketidaksukaan terhadap Rasa atau Tekstur Tertentu

Bayi, sama seperti orang dewasa, bisa memiliki preferensi rasa dan tekstur tertentu. Mereka mungkin menolak makanan yang rasanya pahit, asam, atau memiliki tekstur yang terlalu lunak atau keras. Ketidaksukaan terhadap rasa atau tekstur tertentu bisa menyebabkan bayi melepeh makanan. Perlu ketelitian orang tua untuk mengenali jenis makanan yang disukai dan tidak disukai oleh bayi.

Cobalah menawarkan makanan yang sama dalam beberapa cara yang berbeda. Misalnya, Anda bisa menghaluskan makanan atau memotongnya menjadi potongan-potongan kecil. Anda juga bisa mengkombinasikan makanan yang tidak disukai dengan makanan kesukaannya. Jangan memaksa bayi untuk makan makanan yang tidak disukainya. Terus mencoba menawarkan makanan tersebut di lain waktu dengan cara yang berbeda.

4. Tanda-Tanda Ketidaknyamanan atau Penyakit

Meskipun melepeh makanan seringkali merupakan perilaku normal, ada kalanya hal ini bisa menjadi tanda adanya ketidaknyamanan atau penyakit. Jika bayi Anda tiba-tiba sering melepeh makanan dan disertai dengan gejala lain seperti demam, diare, muntah, ruam kulit, atau perubahan perilaku lainnya, segera konsultasikan dengan dokter.

Mungkin ada masalah kesehatan yang mendasari, seperti infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, atau masalah pencernaan. Melepeh makanan bisa menjadi cara bayi untuk menunjukkan ketidaknyamanan pada kondisi kesehatannya. Diagnosis dan penanganan yang tepat dari dokter sangat penting untuk mengatasi masalah kesehatan ini.

BACA JUGA:   MPASI Pertama Muntah: Penyebab, Tindakan, dan Pencegahan

5. Faktor Psikologis: Kecemasan dan Perhatian

Terkadang, melepeh makanan bisa menjadi cara bayi untuk mencari perhatian atau menunjukkan kecemasan. Jika bayi merasa cemas atau tidak aman, mereka mungkin melepeh makanan sebagai mekanisme koping. Perhatian yang diberikan orang tua saat bayi melepeh makanan, meskipun berupa teguran, dapat secara tidak sengaja memperkuat perilaku ini.

Cobalah untuk tetap tenang dan sabar saat bayi melepeh makanan. Jangan memberikan reaksi berlebihan atau terlalu banyak perhatian pada perilaku ini. Berikan perhatian positif saat bayi mencoba makan dengan baik. Buat waktu makan menjadi pengalaman yang menyenangkan dan rileks. Pastikan lingkungan makan nyaman dan tenang.

6. Cara Mengatasi Bayi yang Suka Melepeh Makanan

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu bayi Anda mengatasi kebiasaan melepeh makanan:

  • Bersabar: Ingatlah bahwa ini adalah bagian dari proses belajar dan perkembangan. Jangan terlalu tertekan jika bayi Anda masih sering melepeh makanan.
  • Makanan yang Tepat: Pilih makanan yang sesuai dengan kemampuan mengunyah dan menelan bayi. Potong makanan menjadi potongan kecil-kecil atau haluskan jika perlu.
  • Posisi Makan: Pastikan bayi duduk tegak saat makan untuk mencegah tersedak atau makanan terlepeh.
  • Suasana yang Nyaman: Ciptakan suasana makan yang menyenangkan dan tenang. Hindari gangguan seperti televisi atau mainan.
  • Konsistensi: Tetap konsisten dalam menawarkan makanan yang sehat dan bergizi. Jangan menyerah meskipun bayi Anda menolak beberapa jenis makanan.
  • Konsultasi Dokter: Jika Anda khawatir tentang kebiasaan melepeh makanan bayi Anda atau jika ada gejala lain yang menyertainya, segera konsultasikan dengan dokter.

Mengatasi kebiasaan melepeh makanan pada bayi membutuhkan kesabaran dan pemahaman. Dengan memahami penyebabnya dan menerapkan strategi yang tepat, Anda dapat membantu bayi Anda berkembang dengan baik dan menikmati pengalaman makannya. Ingatlah bahwa setiap bayi memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, jadi jangan membandingkan perkembangan bayi Anda dengan bayi lain.

Also Read

Bagikan:

Tags