Menu MPASI & Makanan Ibu Menyusui untuk Bayi BAB Lancar

Siti Hartinah

Menyusui adalah proses yang ajaib, namun seringkali diiringi oleh kekhawatiran para ibu, salah satunya adalah masalah bayi yang susah buang air besar (BAB). Frekuensi BAB bayi sangat bervariasi, dan tidak selalu menunjukkan masalah. Namun, jika bayi tampak kesulitan atau mengalami konstipasi, ibu menyusui perlu memperhatikan asupan makanannya. Makanan yang dikonsumsi ibu akan memengaruhi komposisi ASI, yang kemudian berdampak pada pencernaan bayi. Artikel ini akan membahas secara detail makanan-makanan yang dapat membantu melancarkan BAB bayi bagi ibu menyusui.

1. Pentingnya Serat dalam Menu Ibu Menyusui

Serat adalah kunci utama dalam melancarkan BAB, baik bagi ibu maupun bayi. Serat tidak dapat dicerna oleh tubuh, tetapi justru berperan penting dalam menambah volume feses, sehingga lebih mudah dikeluarkan. Ada dua jenis serat: serat larut dan serat tidak larut. Serat larut menyerap air dan membentuk gel di usus, memperlunak feses. Sementara serat tidak larut menambah volume feses dan membantu mendorongnya melalui saluran pencernaan. Ibu menyusui perlu mengonsumsi keduanya untuk hasil yang optimal.

Sumber serat larut yang baik antara lain:

  • Oatmeal: Kaya akan beta-glukan, serat larut yang sangat efektif untuk melancarkan pencernaan. Bisa dikonsumsi sebagai sarapan bubur oatmeal dengan tambahan buah-buahan.
  • Apel: Mengandung pektin, sejenis serat larut yang membantu mengatur gerakan usus. Bisa dikonsumsi langsung atau dibuat jus (hindari gula tambahan).
  • Pisang: Terutama pisang yang sudah matang, mengandung serat dan potasium yang baik untuk kesehatan ibu dan bayi.
  • Ubi jalar: Sumber serat yang baik dan kaya akan vitamin A. Bisa dikonsumsi sebagai camilan atau sebagai bahan masakan.
  • Biji chia: Kaya akan serat larut dan omega-3, baik untuk kesehatan ibu dan bayi. Bisa ditambahkan ke dalam yogurt, smoothie, atau oatmeal.
BACA JUGA:   MPASI 6 Bulan: Buah Naga, Si Merah Muda yang Kaya Manfaat

Sumber serat tidak larut yang baik antara lain:

  • Biji-bijian utuh: Seperti gandum utuh, beras merah, dan jagung. Pilihlah produk biji-bijian utuh karena lebih kaya serat dibandingkan dengan produk olahan.
  • Kacang-kacangan: Seperti kacang hijau, kacang merah, dan buncis. Kaya akan serat dan protein, penting untuk asupan nutrisi ibu menyusui.
  • Sayuran hijau: Seperti bayam, kangkung, dan brokoli. Kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Bisa dikonsumsi sebagai sayuran tumis atau dalam bentuk jus.
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian: Seperti kenari, almond, biji bunga matahari, dan biji labu. Kaya akan serat dan asam lemak tak jenuh. Konsumsi dalam jumlah sedang.

2. Air Putih: Kunci Utama Pencernaan yang Lancar

Selain serat, asupan cairan yang cukup sangat penting untuk melancarkan BAB. Dehidrasi dapat menyebabkan feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Ibu menyusui perlu minum air putih yang cukup, minimal 8 gelas sehari. Cairan lainnya seperti jus buah (tanpa gula tambahan), sup, dan kaldu juga dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan. Hindari minuman manis karena dapat memperburuk konstipasi.

3. Probiotik untuk Kesehatan Saluran Pencernaan

Probiotik adalah bakteri baik yang bermanfaat bagi kesehatan saluran pencernaan, baik ibu maupun bayi. Probiotik dapat membantu menyeimbangkan flora usus, sehingga membantu proses pencernaan dan mencegah konstipasi. Sumber probiotik yang baik antara lain:

  • Yogurt: Pilih yogurt yang mengandung bakteri hidup dan aktif, seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium.
  • Kefir: Minuman fermentasi yang kaya akan probiotik.
  • Kimchi: Sayuran fermentasi asal Korea yang kaya akan probiotik dan serat.
  • Acar: Sayuran fermentasi yang juga kaya akan probiotik.
  • Makanan fermentasi lainnya: Seperti sauerkraut dan kombucha.

4. Makanan yang Harus Dihindari Ibu Menyusui

Beberapa makanan dapat menyebabkan gas, kolik, dan memperburuk konstipasi pada bayi. Ibu menyusui sebaiknya menghindari atau mengurangi konsumsi makanan berikut:

  • Makanan olahan: Makanan olahan seringkali tinggi sodium, gula, dan lemak jenuh, yang dapat mengganggu pencernaan.
  • Makanan penyebab gas: Seperti kubis, kembang kol, brokoli (walaupun sumber serat, beberapa bayi sensitif), dan kacang-kacangan (walaupun sumber serat dan protein, konsumsi secara bertahap).
  • Produk susu sapi: Beberapa bayi sensitif terhadap laktosa dalam susu sapi, sehingga dapat menyebabkan konstipasi. Perhatikan reaksi bayi setelah ibu mengonsumsi produk susu sapi.
  • Makanan tinggi lemak jenuh: Makanan tinggi lemak jenuh dapat memperlambat proses pencernaan dan memperburuk konstipasi.
  • Makanan pedas: Makanan pedas dapat merangsang usus dan menyebabkan diare pada beberapa bayi.
BACA JUGA:   Menu MPASI 6 Bulan: Panduan Lengkap & Variasi Resep

5. Makanan Pendukung Lainnya untuk Ibu Menyusui

Selain makanan yang disebutkan di atas, ada beberapa makanan lain yang dapat mendukung kesehatan ibu menyusui dan membantu melancarkan BAB bayi. Makanan ini kaya akan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh ibu dan bayi:

  • Buah-buahan: Berbagai macam buah-buahan seperti beri, jeruk, dan pir kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan.
  • Sayuran: Berbagai macam sayuran seperti wortel, bayam, dan brokoli kaya akan serat, vitamin, dan mineral.
  • Protein: Sumber protein seperti daging tanpa lemak, ikan, telur, dan kacang-kacangan penting untuk pembentukan sel dan perbaikan jaringan.

6. Kapan Harus Konsultasi Dokter?

Meskipun perubahan pola makan dapat membantu melancarkan BAB bayi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika bayi menunjukkan gejala konstipasi yang serius, seperti:

  • Bayi tidak BAB selama lebih dari 3 hari.
  • Feses bayi sangat keras dan sulit dikeluarkan.
  • Bayi tampak kesakitan saat BAB.
  • Bayi mengalami muntah-muntah.
  • Bayi mengalami demam.

Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi bayi. Jangan ragu untuk meminta bantuan profesional jika Anda memiliki kekhawatiran tentang BAB bayi. Ingatlah bahwa setiap bayi berbeda, dan apa yang berhasil untuk satu bayi mungkin tidak berhasil untuk bayi lainnya. Yang terpenting adalah memberikan nutrisi yang cukup dan seimbang bagi ibu menyusui untuk menghasilkan ASI yang optimal bagi kesehatan bayi.

Also Read

Bagikan:

Tags