Panduan Lengkap: Memilih dan Memberikan Susu untuk Bayi Lahir Rendah Berat Badan

Sri Wulandari

Bayi lahir rendah berat badan (BBLR) memiliki tantangan unik dalam hal nutrisi. Mereka membutuhkan asupan kalori dan nutrisi yang lebih tinggi per kilogram berat badan dibandingkan bayi lahir cukup bulan. Pemilihan dan pemberian susu yang tepat sangat krusial untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan mereka. Artikel ini akan membahas secara detail berbagai aspek pemberian susu untuk BBLR, mulai dari jenis susu hingga teknik pemberiannya.

1. Menentukan Jenis Susu yang Tepat untuk BBLR

Pilihan susu untuk BBLR bergantung pada beberapa faktor, termasuk berat badan lahir, usia gestasi (usia kehamilan saat lahir), dan kondisi medis bayi. Konsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi sangat penting untuk menentukan jenis susu yang paling sesuai. Berikut beberapa jenis susu yang umum digunakan:

  • ASI (Air Susu Ibu): ASI tetap menjadi pilihan terbaik untuk BBLR. ASI mengandung berbagai nutrisi penting, antibodi, dan faktor pertumbuhan yang mendukung perkembangan optimal bayi. Jika ibu mampu menyusui, dukungan dari konselor laktasi sangat disarankan untuk mengatasi berbagai tantangan menyusui BBLR, seperti kesulitan latching atau produksi ASI yang kurang. Penggunaan pompa ASI dapat membantu meningkatkan produksi dan memastikan bayi mendapatkan asupan yang cukup. Terkadang, ASI perlu ditambah dengan fortifikasi untuk meningkatkan kalori dan nutrisi tertentu.

  • Susu Formula Khusus BBLR: Jika ASI tidak mencukupi atau ibu tidak mampu menyusui, susu formula khusus BBLR menjadi pilihan. Susu ini diformulasikan dengan kandungan kalori, protein, lemak, dan nutrisi mikro yang lebih tinggi dibandingkan susu formula biasa. Kandungannya disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi BBLR yang lebih tinggi. Beberapa merk menawarkan formula dengan berbagai variasi kandungan, seperti tinggi protein, tinggi kalori, atau tambahan prebiotik dan probiotik untuk mendukung perkembangan usus. Pemilihan formula yang tepat harus selalu berdasarkan rekomendasi dokter.

  • Susu Formula Prematur: Untuk bayi sangat prematur atau dengan kondisi medis tertentu, susu formula prematur mungkin direkomendasikan. Susu ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang sangat kecil dan rentan. Kandungannya seringkali menyerupai ASI prematur, dan mungkin mengandung tambahan nutrisi seperti taurin, nukleotida, dan asam lemak rantai panjang.

BACA JUGA:   Bayi 3 Bulan Habis Minum ASI Langsung BAB: Pola Pencernaan Normal & Kondisi yang Perlu Diwaspadai

2. Fortifikasi Susu untuk BBLR: Meningkatkan Nilai Nutrisi

Fortifikasi adalah proses menambahkan nutrisi tambahan ke dalam ASI atau susu formula untuk meningkatkan nilai gizinya. Proses ini sering diperlukan untuk BBLR agar mereka dapat mencapai berat badan yang ideal dan berkembang sesuai usianya. Nutrisi yang sering difortifikasi antara lain:

  • Kalori: BBLR membutuhkan asupan kalori yang lebih tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Kalori dapat ditambahkan dengan menggunakan fortifier khusus yang mengandung karbohidrat, lemak, atau protein.
  • Protein: Protein penting untuk pertumbuhan sel dan jaringan. BBLR mungkin membutuhkan asupan protein yang lebih tinggi dibandingkan bayi cukup bulan.
  • Lemak: Lemak penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf. BBLR seringkali diberikan susu dengan kandungan lemak yang lebih tinggi.
  • Vitamin dan Mineral: Vitamin dan mineral esensial seperti zat besi, kalsium, dan zinc sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Defisiensi nutrisi ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada BBLR.

Fortifikasi harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan dokter atau ahli gizi. Penambahan nutrisi yang berlebihan dapat berisiko bagi kesehatan bayi.

3. Teknik Pemberian Susu yang Tepat untuk BBLR

Teknik pemberian susu yang tepat sangat penting untuk memastikan BBLR mendapatkan asupan yang cukup dan mencegah komplikasi. Teknik yang digunakan bergantung pada usia bayi, kondisi kesehatannya, dan kemampuannya untuk menyusu.

  • Susu Payudara (ASI): Jika memungkinkan, menyusui langsung adalah metode yang ideal. Namun, BBLR mungkin membutuhkan bantuan untuk latching yang baik. Konselor laktasi dapat memberikan panduan dan dukungan dalam hal ini. Jika menyusui langsung tidak memungkinkan, pemberian ASI dengan sendok, pipet, atau botol dapat dilakukan.

  • Susu Formula: Susu formula diberikan menggunakan botol dengan dot yang berukuran sesuai dengan kemampuan bayi. Botol harus disterilkan untuk mencegah infeksi. Ukuran dot yang terlalu besar dapat menyebabkan bayi tersedak, sementara dot yang terlalu kecil dapat membuat bayi lelah menyusu. Penggunaan botol dengan sistem aliran lambat sering direkomendasikan untuk mencegah bayi tersedak.

  • Pemberian Perlahan dan Teratur: Pemberian susu harus dilakukan secara perlahan dan teratur untuk mencegah bayi kelelahan dan muntah. Istirahat di antara pemberian susu juga penting untuk menghindari overfeeding.

  • Monitoring Asupan dan Berat Badan: Penting untuk memonitor asupan susu dan berat badan bayi secara teratur. Hal ini membantu memastikan bayi mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan pertumbuhannya optimal.

BACA JUGA:   Kandungan Susu Formula Terbaik untuk Bayi Usia 0-6 Bulan: Panduan Lengkap

4. Mengatasi Masalah dalam Pemberian Susu BBLR

Beberapa masalah dapat terjadi selama pemberian susu pada BBLR. Berikut beberapa di antaranya dan solusinya:

  • Penolakan Puting: Beberapa BBLR mungkin menolak untuk menyusu dari puting. Dalam hal ini, bantuan dari konselor laktasi sangat diperlukan untuk menemukan cara agar bayi mau menyusu. Pemberian ASI dengan sendok atau pipet bisa menjadi solusi sementara.

  • Kelelahan Saat Menyusu: BBLR mungkin mudah lelah saat menyusu. Pemberian susu dalam jumlah kecil dan sering dapat membantu.

  • Muntah: Muntah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pemberian susu yang terlalu cepat atau terlalu banyak. Konsultasikan dengan dokter jika muntah terjadi secara berulang.

  • Diare atau Konstipasi: Konsultasikan dengan dokter jika bayi mengalami diare atau konstipasi. Perubahan jenis susu atau penambahan probiotik mungkin diperlukan.

5. Pentingnya Dukungan Medis dan Ahlinya

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan jenis susu dan teknik pemberian susu yang tepat untuk BBLR. Mereka dapat memberikan panduan berdasarkan kondisi kesehatan bayi dan kebutuhan nutrisinya. Dukungan dari konselor laktasi juga sangat penting bagi ibu yang ingin menyusui BBLR. Mereka dapat membantu mengatasi tantangan menyusui dan memastikan bayi mendapatkan asupan ASI yang cukup.

6. Perkembangan dan Monitoring Berat Badan BBLR

Pantauan berat badan sangat penting untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan BBLR. Kenaikan berat badan yang konsisten menunjukkan bahwa bayi mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. Dokter akan secara teratur memantau berat badan bayi dan menyesuaikan rencana pemberian susu jika diperlukan. Selain berat badan, pertumbuhan panjang badan, lingkar kepala, dan perkembangan motorik juga akan dipantau. Jika ada penyimpangan dari grafik pertumbuhan normal, penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mencari penyebabnya dan melakukan intervensi yang diperlukan. Kolaborasi antara orang tua, dokter, dan tim medis lainnya sangat krusial dalam memastikan BBLR mendapatkan perawatan dan nutrisi yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.

Also Read

Bagikan:

Tags