Kebutuhan ASI Bayi 8 Bulan: Manfaat, Jumlah, dan Pendukungnya

Ratna Dewi

ASI (Air Susu Ibu) tetap menjadi nutrisi utama bagi bayi berusia 8 bulan, meskipun bayi di usia ini mungkin sudah mulai dikenalkan makanan pendamping ASI (MPASI). Pada usia ini, ASI masih memberikan nutrisi penting yang tidak sepenuhnya terpenuhi oleh MPASI, terutama dalam hal imunitas dan perkembangan kognitif. Artikel ini akan membahas secara detail kebutuhan ASI bayi 8 bulan, meliputi manfaatnya, jumlah yang direkomendasikan, bagaimana mengidentifikasi cukup atau tidaknya ASI, dan bagaimana mendukung pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 bulan dan tetap dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun ke atas.

1. Manfaat ASI untuk Bayi 8 Bulan

Meskipun bayi 8 bulan sudah mulai mengonsumsi MPASI, manfaat ASI tetap sangat signifikan. ASI bukanlah sekadar cairan, tetapi merupakan cairan hidup yang kaya akan nutrisi, antibodi, dan faktor pertumbuhan yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Berikut beberapa manfaatnya:

  • Imunitas yang Kuat: ASI mengandung antibodi seperti imunoglobulin A (IgA) yang melindungi bayi dari infeksi saluran pernapasan, diare, dan infeksi telinga. Pada usia 8 bulan, sistem imun bayi masih berkembang, dan ASI berperan penting dalam memperkuat pertahanan tubuhnya melawan berbagai penyakit. Antibodi dalam ASI juga berbeda setiap harinya, beradaptasi dengan patogen yang mungkin dihadapi bayi. Studi menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI memiliki risiko lebih rendah terkena infeksi dibandingkan bayi yang tidak mendapatkan ASI. (Sumber: WHO, berbagai jurnal ilmiah tentang manfaat ASI)

  • Nutrisi yang Lengkap dan Seimbang: ASI mengandung berbagai nutrisi penting seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral dalam proporsi yang tepat untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Komposisi ASI berubah seiring dengan usia bayi, memastikan nutrisi yang dibutuhkan pada setiap tahap perkembangan. Lemak dalam ASI, misalnya, penting untuk perkembangan otak bayi yang pesat pada usia ini. Beberapa nutrisi dalam ASI, seperti asam lemak esensial rantai panjang (LCPUFA) seperti DHA dan ARA, sulit didapatkan secara sempurna dari makanan pendamping. (Sumber: American Academy of Pediatrics, jurnal nutrisi dan kesehatan anak)

  • Perkembangan Otak dan Kognitif: ASI mengandung asam lemak esensial, asam amino, dan berbagai faktor pertumbuhan yang penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Studi telah menunjukkan korelasi positif antara pemberian ASI eksklusif dan perkembangan kognitif yang lebih baik pada anak-anak. Bayi yang mendapatkan ASI cenderung memiliki skor IQ yang lebih tinggi dan kemampuan kognitif yang lebih baik di kemudian hari. (Sumber: berbagai penelitian tentang ASI dan perkembangan otak)

  • Manfaat Kesehatan Jangka Panjang: Pemberian ASI dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena berbagai penyakit kronis di masa dewasa, seperti obesitas, diabetes tipe 2, asma, dan alergi. Ini menunjukkan manfaat jangka panjang pemberian ASI yang tak ternilai harganya. (Sumber: berbagai studi epidemiologi tentang manfaat jangka panjang ASI)

  • Ikatan Batin yang Kuat: Proses menyusui menciptakan ikatan batin yang kuat antara ibu dan bayi. Sentuhan kulit ke kulit, kontak mata, dan hormon yang dilepaskan selama menyusui semuanya berkontribusi pada perkembangan emosional dan psikologis bayi.

BACA JUGA:   Susu Bayi Anti Muntah: Solusi Nutrisi untuk Si Kecil yang Sensitif

2. Jumlah ASI yang Direkomendasikan untuk Bayi 8 Bulan

Tidak ada angka pasti mengenai jumlah ASI yang harus dikonsumsi bayi 8 bulan. Kebutuhan ASI setiap bayi berbeda-beda, tergantung pada berat badan, tingkat aktivitas, dan pertumbuhannya. Namun, sebagai pedoman umum, bayi 8 bulan yang sudah mulai makan MPASI biasanya tetap membutuhkan ASI sebagai sumber nutrisi utama. Bayi mungkin menyusui lebih sedikit frekuensi tetapi dengan durasi yang lebih lama, atau sebaliknya.

Lebih penting untuk mengamati tanda-tanda bayi cukup ASI daripada hanya fokus pada jumlah. Tanda-tanda bayi cukup ASI antara lain: bayi terlihat puas setelah menyusu, berat badannya naik secara konsisten, aktif, dan memiliki buang air besar dan air kecil yang normal. Konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi jika Anda ragu apakah bayi Anda mendapatkan cukup ASI.

3. Mengidentifikasi Cukup atau Tidaknya ASI

Mengidentifikasi cukup atau tidaknya ASI untuk bayi 8 bulan memerlukan pendekatan holistik. Jangan hanya berfokus pada frekuensi menyusu, tetapi juga perhatikan hal-hal berikut:

  • Berat Badan: Pemantauan berat badan secara teratur adalah indikator penting. Jika berat badan bayi naik secara konsisten sesuai dengan grafik pertumbuhan, kemungkinan besar bayi mendapatkan cukup nutrisi.

  • Pola Buang Air Besar dan Air Kecil: Bayi yang cukup ASI biasanya buang air besar dan air kecil secara teratur. Frekuensi BAB bisa bervariasi, tetapi konsistensi feses dan jumlah popok basah bisa menjadi indikator.

  • Aktivitas dan Keaktifan: Bayi yang cukup ASI biasanya aktif, ceria, dan memiliki respon yang baik terhadap rangsangan.

  • Tanda-tanda Kehausan atau Kelaparan: Jika bayi terlihat terus-menerus rewel, gelisah, atau sering meminta susu, ini mungkin menandakan bahwa bayi belum cukup ASI.

  • Warna dan Konsistensi Urin: Urin bayi yang cukup minum ASI berwarna bening hingga kuning muda.

BACA JUGA:   Keajaiban Rasa dalam Susu Asam Amino untuk Bayi

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang jumlah ASI yang dikonsumsi bayi, konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi. Mereka dapat memberikan penilaian yang lebih akurat dan saran yang tepat.

4. Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan Hubungannya dengan ASI

MPASI pada usia 8 bulan bertujuan melengkapi nutrisi ASI, bukan menggantikannya. MPASI diperkenalkan secara bertahap dan hati-hati untuk membiasakan bayi dengan berbagai rasa, tekstur, dan nutrisi baru. ASI tetap menjadi sumber nutrisi utama, terutama untuk antibodi dan faktor pertumbuhan yang tak tergantikan. Jangan terburu-buru mengganti ASI dengan MPASI, karena ASI masih sangat penting untuk perkembangan bayi.

5. Mendukung Pemberian ASI hingga Usia 2 Tahun ke Atas

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 bulan dan dilanjutkan dengan ASI bersama MPASI hingga usia 2 tahun atau lebih. Dukungan dari keluarga, pasangan, dan komunitas sangat penting untuk keberhasilan pemberian ASI jangka panjang. Berikut beberapa cara untuk mendukung pemberian ASI:

  • Dukungan Keluarga: Dukungan emosional dan praktis dari keluarga sangat penting. Keluarga dapat membantu ibu dalam hal pekerjaan rumah tangga, mengurus anak lain, dan memberikan dukungan moral.

  • Dukungan Pasangan: Pasangan berperan penting dalam memberikan dukungan moral dan praktis kepada ibu. Mereka dapat membantu dengan tugas-tugas rumah tangga, merawat bayi, dan memberikan waktu istirahat bagi ibu.

  • Dukungan Komunitas: Bergabung dengan kelompok dukungan menyusui dapat memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman, mendapatkan informasi, dan mendapatkan dukungan dari ibu-ibu lainnya.

  • Konseling Laktasi: Jika mengalami masalah menyusui, konsultasi dengan konselor laktasi dapat membantu mengatasi masalah dan mempertahankan pemberian ASI.

6. Mitos dan Fakta Seputar ASI Bayi 8 Bulan

Banyak mitos yang beredar seputar ASI, terutama mengenai cukup tidaknya ASI untuk bayi yang sudah makan MPASI. Berikut beberapa klarifikasi:

  • Mitos: Bayi yang sudah makan MPASI tidak lagi membutuhkan ASI. Fakta: ASI tetap penting sebagai sumber nutrisi utama dan antibodi, bahkan setelah bayi mulai makan MPASI.

  • Mitos: ASI ibu yang sudah 8 bulan menyusui sudah kurang bergizi. Fakta: Komposisi ASI terus beradaptasi dengan kebutuhan bayi, sehingga tetap bergizi dan sesuai dengan perkembangan bayi.

  • Mitos: Jika ASI sedikit, bayi akan kekurangan gizi. Fakta: Lebih penting untuk memperhatikan tanda-tanda bayi cukup ASI, daripada hanya jumlah ASI. Observasi perilaku bayi, berat badan, dan frekuensi BAB/BAK jauh lebih penting.

  • Mitos: Menyusui bayi 8 bulan membuat payudara kendur. Fakta: Kendurnya payudara lebih dipengaruhi oleh faktor genetik, usia, dan perubahan hormon daripada menyusui.

BACA JUGA:   Mengatasi Cirit-Birit pada Bayi: Panduan Lengkap Mengenai Pemilihan Susu

Pemberian ASI hingga usia 8 bulan dan seterusnya adalah investasi yang berharga bagi kesehatan dan perkembangan bayi. Dengan dukungan yang tepat dan pemahaman yang mendalam, ibu dapat memberikan yang terbaik untuk bayinya melalui ASI. Selalu konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan.

Also Read

Bagikan:

Tags