Nutrisi Optimal: Susu untuk Bayi Baru Lahir Berat Badan Rendah

Ratna Dewi

Bayi baru lahir dengan berat badan rendah (BBLR), didefinisikan sebagai bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram, membutuhkan nutrisi yang tepat dan terencana untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Pemberian susu yang tepat merupakan kunci keberhasilan dalam meningkatkan berat badan dan kesehatan bayi ini. Pilihan susu yang tepat bergantung pada berbagai faktor, termasuk usia kehamilan bayi, kondisi kesehatannya, dan kemampuannya untuk mencerna berbagai jenis susu. Artikel ini akan membahas secara detail berbagai pilihan susu untuk BBLR, serta mempertimbangkan aspek penting lainnya dalam pemberian nutrisi pada bayi dengan kondisi ini.

1. ASI: Pilihan Terbaik untuk BBLR

ASI (Air Susu Ibu) tetap menjadi pilihan terbaik dan paling ideal untuk semua bayi, termasuk BBLR. ASI mengandung nutrisi yang sempurna, disesuaikan secara alami dengan kebutuhan bayi. Komposisi ASI untuk BBLR berbeda dengan ASI untuk bayi cukup bulan. ASI dini (kolostrum) sangat kaya akan antibodi dan faktor pertumbuhan yang penting untuk sistem imun bayi yang belum berkembang sempurna. Kolostrum juga memiliki efek laksatif ringan yang membantu membersihkan mekonium (feses pertama bayi) dan mencegah hiperbilirubinemia (jaundice).

Kandungan nutrisi ASI yang penting untuk BBLR antara lain:

  • Protein: Meskipun jumlahnya lebih rendah dibanding susu formula, protein dalam ASI lebih mudah dicerna dan diserap oleh bayi prematur. Protein dalam ASI juga terdiri dari berbagai macam asam amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
  • Lemak: Lemak dalam ASI menyediakan energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak yang pesat. Lemak juga membantu penyerapan vitamin larut lemak.
  • Karbohidrat: Laktosa merupakan sumber karbohidrat utama dalam ASI. Laktosa mudah dicerna dan memberikan energi yang dibutuhkan bayi.
  • Vitamin dan Mineral: ASI mengandung berbagai vitamin dan mineral esensial dalam jumlah yang tepat untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
  • Faktor Imunitas: ASI kaya akan antibodi (immunoglobulin), leukosit, dan sitokin yang melindungi bayi dari infeksi.
BACA JUGA:   Susu Formula Rendah Laktosa: Solusi Nutrisi Optimal untuk Bayi dengan Intoleransi Laktosa

Namun, bagi ibu yang mengalami kesulitan dalam memproduksi ASI cukup, dukungan dari tenaga kesehatan sangat penting. Konsultasi dengan konselor laktasi atau dokter dapat membantu mengatasi masalah menyusui, seperti putting datar, produksi ASI yang sedikit, atau bayi yang kesulitan menyusu. Teknik menyusui yang tepat, penggunaan pompa ASI, dan penggunaan suplementasi prolaktin mungkin diperlukan.

2. Susu Formula untuk BBLR: Jenis dan Komposisinya

Jika ASI tidak mencukupi, susu formula khusus untuk BBLR dapat menjadi pilihan. Susu formula ini dirancang dengan komposisi nutrisi yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi prematur. Perbedaan utama antara susu formula untuk BBLR dan susu formula untuk bayi cukup bulan terletak pada:

  • Kandungan Protein: Susu formula untuk BBLR biasanya mengandung protein whey yang lebih tinggi, yang lebih mudah dicerna daripada protein kasein. Rasio protein whey dan kasein juga dipertimbangkan agar sesuai dengan kebutuhan bayi prematur.
  • Kandungan Lemak: Kandungan lemak disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan energi yang tinggi. Susu formula untuk BBLR seringkali mengandung asam lemak esensial seperti asam arackidonat (ARA) dan asam docosahexaenoat (DHA) yang penting untuk perkembangan otak dan mata.
  • Kandungan Kalori: Kandungan kalori lebih tinggi untuk mendukung pertumbuhan yang cepat.
  • Kandungan Mineral dan Vitamin: Kandungan mineral dan vitamin disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik BBLR, termasuk mineral seperti kalsium, fosfor, dan zat besi.
  • Penambahan Nukleotida dan Prebiotik: Beberapa susu formula untuk BBLR ditambahkan nukleotida dan prebiotik untuk mendukung perkembangan sistem imun dan pencernaan bayi.

3. Pemberian Susu: Teknik dan Frekuensi

Teknik pemberian susu pada BBLR sangat penting untuk mencegah aspirasi (masuknya susu ke saluran pernapasan). Bayi prematur seringkali memiliki refleks hisap dan menelan yang belum berkembang sempurna. Oleh karena itu, metode pemberian susu yang tepat perlu diperhatikan. Beberapa metode yang mungkin digunakan antara lain:

  • Menyusui langsung: Jika memungkinkan, menyusui langsung adalah cara terbaik. Posisi menyusui yang nyaman dan teknik pelekatan yang benar penting untuk memastikan bayi dapat menyusu secara efektif.
  • Pemberian ASI dengan sendok atau cangkir: Metode ini bisa digunakan jika bayi kesulitan menyusu langsung.
  • Pemberian susu dengan botol: Botol susu dengan puting yang sesuai ukuran mulut bayi perlu digunakan untuk mencegah kelelahan bayi. Ukuran lubang puting harus disesuaikan agar aliran susu tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
  • Pemberian melalui selang (gavage feeding): Metode ini digunakan untuk bayi yang sangat lemah atau memiliki masalah menelan.
BACA JUGA:   Memilih Susu Formula Bayi untuk Meningkatkan Berat Badan: Panduan Lengkap

Frekuensi pemberian susu pada BBLR biasanya lebih sering daripada bayi cukup bulan, yaitu sekitar 8-12 kali dalam 24 jam. Jumlah susu yang diberikan setiap kali menyusui juga disesuaikan dengan berat badan dan kebutuhan energi bayi. Tenaga medis akan memantau pertumbuhan bayi dan menyesuaikan jumlah susu yang diberikan sesuai kebutuhan.

4. Pentingnya Monitoring Pertumbuhan dan Perkembangan

Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan BBLR sangat penting untuk memastikan nutrisi yang diberikan adekuat. Berat badan, panjang badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas dipantau secara teratur. Grafik pertumbuhan digunakan untuk memantau kemajuan pertumbuhan bayi dan mendeteksi masalah dini. Selain itu, pemantauan perkembangan motorik, kognitif, dan sosial-emosional juga penting.

5. Peran Tenaga Kesehatan dalam Pemilihan dan Pemberian Susu

Peran tenaga kesehatan, khususnya dokter anak dan konselor laktasi, sangat penting dalam menentukan jenis susu yang tepat dan memastikan pemberian susu yang optimal untuk BBLR. Mereka akan melakukan asesmen menyeluruh terhadap kondisi bayi, mempertimbangkan riwayat kehamilan dan persalinan, serta memberikan panduan mengenai pilihan susu, teknik pemberian susu, dan memantau pertumbuhan bayi. Konsultasi rutin dengan tenaga kesehatan sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang tepat dan perkembangan yang optimal.

6. Komplikasi yang Mungkin Terjadi dan Pencegahannya

Meskipun pemberian susu yang tepat sangat penting, beberapa komplikasi masih mungkin terjadi pada BBLR, seperti:

  • Nekrosis intestinal: Kondisi ini merupakan kematian jaringan usus dan dapat terjadi akibat pemberian makanan yang tidak tepat.
  • Hiperbilirubinemia: Kondisi ini ditandai dengan kadar bilirubin yang tinggi dalam darah dan dapat menyebabkan kerusakan otak jika tidak ditangani.
  • Enterokolitis nekrotikan (NEC): Kondisi ini merupakan infeksi dan peradangan usus yang dapat mengancam jiwa.
  • Sepsis: Kondisi ini merupakan infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh.
BACA JUGA:   Susu Bayi Usia 1 Tahun Rasa Plain: Panduan Lengkap untuk Orang Tua

Pencegahan komplikasi tersebut dapat dilakukan dengan memilih jenis susu yang tepat, memastikan teknik pemberian susu yang benar, memantau pertumbuhan bayi secara ketat, dan segera mencari pertolongan medis jika terjadi tanda-tanda komplikasi. Kebersihan dalam mempersiapkan dan memberikan susu juga sangat penting untuk mencegah infeksi.

Also Read

Bagikan:

Tags