Bayi yang diberi ASI eksklusif seringkali memiliki pola buang air besar (BAB) yang tidak teratur. Namun, jika bayi berusia 4 bulan yang hanya mengonsumsi ASI tidak BAB selama 3 hari atau lebih, hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua. Kondisi ini tidak selalu menandakan masalah serius, tetapi penting untuk memahami penyebab potensial, tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai, dan langkah-langkah yang tepat untuk menanganinya. Artikel ini akan membahas secara detail berbagai aspek terkait hal ini, berdasarkan informasi dari berbagai sumber terpercaya di internet.
Pola BAB Bayi ASI: Variasi yang Normal
Pola BAB bayi yang diberi ASI eksklusif sangat bervariasi. Beberapa bayi mungkin BAB setelah setiap kali menyusu, sementara yang lain mungkin hanya BAB beberapa kali dalam seminggu. Hal ini berbeda dengan bayi yang diberi susu formula, yang biasanya BAB lebih teratur. Frekuensi BAB yang normal pada bayi ASI dapat berkisar dari beberapa kali sehari hingga beberapa kali dalam seminggu, bahkan hingga 1-2 minggu sekali tanpa menunjukkan tanda-tanda masalah. Selama feses bayi tetap lunak dan mudah dikeluarkan, tidak perlu khawatir berlebihan. Konsistensi feses bayi ASI biasanya lunak dan berair, menyerupai mustard atau biji sawi. Warna feses juga dapat bervariasi, mulai dari kuning keemasan hingga hijau tua, dan ini pun masih dalam variasi normal. Perubahan warna dan konsistensi feses bisa dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi ibu.